Djarot Minta Warga Waspadai Banjir Kiriman
Warga yang bermukim di bantaran atau sekitar Kali Ciliwung diminta waspada. Pasalnya, meski intensitas hujan di Jakarta belum tinggi, namun pada November dan Desember, intensitas hujan di Bogor dan sekitarnya sudah tinggi. Akibatnya, banjir kiriman bisa datang tiba-tiba.
Ini yang perlu diantisipasi oleh masyarakat, dan jangan lengah
"Ini yang perlu diantisipasi oleh masyarakat, dan jangan lengah. Jakarta tidak hujan belum tentu tidak banjir, karena air itu bisa datang dari atas. Bulan November dan Desember daerah atas sudah mulai hujan dengan intesitas tinggi," kata Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat menghadiri peringatan Hari Kali Ciliwung di Jalan Munggang, Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/10).
Soal Banjir Jakarta, Perlu Intervensi Pemerintah PusatBegitu juga dengan warga pesisir pantai, diminta meningkatkan kewaspadaan dini dari air rob. "Kemudian antisipasi juga di daerah Jakarta Utara, karena air laut naik. Kewaspadaan dini harus dilakukan oleh masyarakat," sambungnya.
Lebih lanjut, kewaspadaan dini harus dibarengi dengan kebiasaan tidak membuang sampah ke kali, apalagi sampah berbahan plastik atau anorganik. Di samping itu, perlu inisiatif warga untuk membuat biopori dan sumur resapan di lingkungan mereka. Karena selain berfungsi sebagai pengendali banjir, sumur resapan juga berfungsi untuk penyimpan cadangan air.
"Masyarakat punya inisiatif untuk bikin biopori dan sumur-sumur resapan, karena air yang dari atas itu kalau bisa ditangkap dan dimasukkan ke tanah itu untuk kepentingan kita semua, Ketika musim kemarau tidak akan kekeringan. Masyarakat kita minta untuk menanam pohon yang banyak, karena itu juga bisa menyerap air," tandas Djarot.